Negara Islam Maluku
Yang disebut Maluku pada awalnya hanya terdiri dari pulau-pulau Ternate, Tidore, Makian dan Bacan, di wilayah ini berdiri Kesultanan Ternate, Tidore, kesultanan Jailolo dan Bacan. Islam masuk ke Maluku seperti sejarah Islam di Nusantara lainnya, tidak bisa dipastikan secara jelas, hanya dari catatan Portugis yang pertama datang ke Maluku bahwa sultan pertama yang beragama Islam adalah Sultan Ternate yang bernama Gapi Baguna (1465 – 1486) yang setelah masuk Islam bernama Sultan Marhum.
Kesultanan Ternate. Gapi Baguna dan selanjutnya Sultan Marhum menerima seruan dakwah dari seorang murid Sunan Giri bernama Datu Maulana Husein, ia datang ke Ternate pada tahun 1466 M (atau sebelum berdirinya Negara Islam Demak). Konon tulisan-tulisannya tentang al-Qur’an manarik bagi orang-orang yang ingin tahu, “yang terpesona” oleh huruf-huruf yang misterius. Atas permintaan mereka Datu Maulana Husein mengajarkan huruf arab juga mengajarkan keimanan. Dengan cara ini sang Datu berhasil mengislamkan banyak orang. Setelah Sultan Marhum wafat kemudian digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin sebagai sultan ke-19, sejak kecil Sultan Zaenal Abidin mendapat pendidikan Islam di tanah Jawa tepatnya di Pesantren Giri dan mendapat pendidikan langsung dari Prabu Satmata atau Sunan Giri. Sultan inilah yang benar-benar menjadikan kesultanan Ternate sebagai Negara Islam. Ketika Sultan Zaenal Abidin selesai melakukan pendidikan di Giri, beliau membawa serta Tuhulbahahul seorang da’i dari Giri untuk mendakwahkan Islam di Ternate. Dalam catatan sejarah raja-raja ternate disebutkan bahwa sultan-sultan yang memegang peranan penting dalan dakwah Islam dan mengahadapi Portugis adalah Sultan Zaenal Abidin, Sultan Bayanullah, Sultan Hairun dan Sultan Baabullah.
Kesultanan Tidore, Sultan Tidore yang pertama menerima seruan dakwah adalah sultan kesembilan bernama Cirililiyati, sultan ini didakwahi oleh seorang ulama yang berasal dari Arab bernama Syekh Mansur. Setelah masuk Islam sultan Cirililiyati berganti nama menjadi Sultan Jamaluddin.
Negara Islam Sulawesi
Islam masuk ke Sulawesi tidak terlepas dari para da’i dari Ternate, Tidore, maupun dari pesisir utara pulau Jawa seperti Demak, Tuban, Gresik dan lainnya. Islam bisa menerobos kerajaan Sulawesi sejak dekade pertama abad ke-17. Islam telah menyatukan dua kerajaan Gowa dan Tallo yang sebelumnya saling berseteru dalam satu kesultanan Makasar tahun 1605 yang dipimpin oleh Sultan Alauddin dan patih Sultan Abdullah. Pelanjutnya yang terkenal dalam menghadapi Belanda adalah Sultan Hasanuddin yang menjadi raja Makasar antara tahun 1653 – 1669. Pada masa Hasanuddin Negara Islam Makasar mencapai puncak kejayaannya dan bertarung mengusir Belanda.
0 komentar:
Posting Komentar