Minggu, 21 April 2013

Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini terletak di Jawa Barat, tepatnya dengan pusat di daerah Bogor. Kerajaan Tarumanegara sendiri memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas, yaitu mencakup hampir seluruh wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jakarta sekarang. Berdasarkan beberapa sumber sejarah yang ditemukan disekitar lokasi kerajaan, diperoleh informasi bahwa kerajaan ini pernah eksis dari abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi. Beberapa catatan sejarah juga mengatakan bahwa kerajaan ini bercorak Hindu aliran Wisnu.

Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Keberadaan Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dari beberapa sumber sejarah, baik sumber sejarah yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

Berita dari Dalam Negeri. Yaitu berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan secara terpisah di Bogor, Jakarta, dan Banten. Ketujuh prasasti tersebut antara lain.
  • Prasasti Ciaruteun. Prasasti ini ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, Bogor. Prasasti ini ditulis menggunakan huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta. Pada prasasti ini terdapat cap sepasang telapak kaki milik Raja Purnawarman yang melambangkan kekuasaan raja yang dipercaya sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.
  • Prasasti Kebon Kopi. Ditemukan di Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Pada prasasti yang diperkirakan berasal dari abad ke-5 ini, ditemukan cap telapak kaki gajah yang melambangkan Gajah Airawata, hewan tunggangan Dewa Wisnu.
  • Prasasti Jambu. Disebut juga dengan Prasasti Pasir Koleangkak. Prasasti ini ditemukan di area perkebunan jambu di Bogor. Prasasti yang ditulis menggunakan Huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta ini mengisahkan tentang kebijaksanaan Raja Purnawarman dalam memerintah Kerajaan Tarumanegara.
  • Prasasti Muara Cianten. Sesuai dengan namanya, prasasti ini ditemukan di daerah Muara Cianten, Jawa Barat. Prasasti ini ditemukan dalam keadaan rusak, jadi isi dari prasasti ini belum dapat dibaca. Satu-satunya yang masih tercetak jelas adalah adanya lukisan sepasang telapak kaki.
  • Prasasti Pasir Awi. Sama seperti Prasasti Muara Cianten, prasasti ini juga masih misterius isinya karena beberapa tulisan sudah rusak.
  • Prasasti Cidanghiyang. Disebut juga dengan Prasasti Munjul. Prasasti ini ditemukan di Kampung Lebak, Kecamatan Munjul, Banten. Prasasti yang ditulis menggunakan Huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta ini mengkisahkan tentang keberanian Raja Purnawarman.
  • Prasasti Tugu. Prasasti ini ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti ini mengisahkan tentang penggalian Sungai Candrabaga dan Gomati sepanjang 6112 tombak (12 KM) pada masa pemerintahan Raja Purnawarman. Penggalian sungai ini dimaksudkan untuk mencegah datangnya bencana banjir dan sebagai sarana irigrasi sawah untuk mengatasi kekeringan. 
Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara 
Berita dari Luar Negeri. yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:
Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-lo-mo.

Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara.

Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.

Pemerintahan Kerajaan Tarumanegara

Raja Purnawarman adalah satu-satunya raja yang namanya dicantumkan dalam prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Raja ini digambarkan sebagai seorang raja yang sangat bijaksana dan telah berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyatnya berkat penggalian sebuah sungai sebagai sarana irigrasi. Namun meskipun begitu, Purnawarman bukanlah satu-satunya raja yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara. Hal ini didasarkan pada sebuah sumber dari naskah kuno bernama Wangsakerta.

Meskipun kevalidan naskah ini masih diperdebatkan oleh para ahli, namun kitab ini berisi informasi yang cukup menarik, yaitu tentang silsilah lengkap raja-raja yang pernah memerintah Tarumanegara dari mulai awal berdirinya hingga raja terakhirnya. Berikut adalah daftar raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara berdasarkan Naskah Wangsakerta.

NO
Nama Raja
Tahun Memerintah
1.
Jayasingawarman
358-382 M
2.
Dharmayawarman
382-395 M
3.
Purnawarman
395-434 M
4.
Wisnuwarman
434-455 M
5.
Indrawarman
455-515 M
6.
Candrawarman
515-535 M
7.
Suryawarman
535-561 M
8.
Kertawarman
561-628 M
9.
Sudhawarman
628-639 M
10.
Hariwangsawarman
639-640 M
11.
Nagajayawarman
640-666 M
12.
Linggawarman
666-669 M
 KEHIDUPAN KERAJAAN TARUMANEGARA


KEHIDUPAN POLITIK


Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada prasasti diketahui bahwa raja yang pernah memerintah di tarumanegara hanyalah raja purnawarman. Raja purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan raja purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.


KEHIDUPAN SOSIAL


Kehidupan social kerajaan tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.


KEHIDUPAN EKONOMI


Prasasti tugu menyatakan bahwavraja purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis yang besar nagi masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir serta sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di kerajaan tarumanegara denagn dunia luar. Juga perdagangan dengan daera-daerah di sekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan tarumanegara sudah berjalan teratur.


KEHIDUPAN BUDAYA


Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai bukti kebesaran kerjaan tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan tarumanegara.

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan runtuh pada sekitar abad ke-7 Masehi. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa setelah abad ke-7, berita mengenai kerajaan ini tidak pernah terdengar lagi baik dari sumber dalam negeri maupun luar negeri . Para ahli berpendapat bahwa runtuhnya Kerajaan Tarumanegara kemungkinan besar disebabkan karena adanya tekanan dari Kerajaan Sriwijaya yang terus melakukan ekspansi wilayah.

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567