Sebuah resume untuk belajar memahami sejarah
Apakah penjelasan sejarah (historical explanation) itu ? Penjelasan sejarah ialah usaha membuat satu unit sejarah intelligible  (dimengerti secara cerdas). Mengapa sekedar “penjelasan” bukan  “analisis” yang meyakinkan dan pasti? Kata “analisis” memang juga  dipakai bergantian dengan “penjelasan”, diantaranya oleh Marc Bloch,  terutama ketika orang menganalisis hubungan kausal antar gejala sejarah.  Akan tetapi, karena kata “penjelasan” lebih sesuai untuk sejarah pada  umumnya, sedangkan kata “analisis” tidak sepenuhnya sesuai dengan  hakikat ilmu sejarah, maka lebih tepat dipakai kata “pejelasan sejarah”.
Hakekat Sejarah
Sejarah adalah ilmu yang mandiri.  Mandiri, artinya mempunyai filsafat ilmu sendiri, permasalahan sendiri,  dan penjelasan sendiri. Beberapa pemahaman tentang sejarah :
- SEJARAH : Menafsirkan, Memahami, Mengerti.
 
Sejarah bertumpu pada metode Verstenhen, yaitu pengalaman “dalam” yang menembus jiwa dan seluruh pengalaman kemanusiaan. Verstehen atau understanding adalah usaha untuk “meletakan diri” dalam diri yang “lain”. Verstehen adalah mengerti “makna yang ada di dalam”, mengerti subjective mind dari pelaku sejarah.
- SEJARAH : Memanjang dalam waktu, Terbatas dalam ruang.
 
Sejarah  adalah ilmu diakronis, sedangkan ilmu social adalah ilmu sinkronis.  Sejarah Ilmu diakronis sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang  memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas. Sementara ilmu  social lainnya seperti ilmu politik, sosiologi dll, adalah ilmu  sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala-gejala yang meluas dalam  ruang, tetapi dalam waktu yang terbatas.
- SEJARAH : Menuturkan gejala tunggal
 
Sejarah bersifat menuturkan gejala tunggal (ideographic, singularizing),  sejarah menuturkan suatu obyek atau ide dan mengangkatnya sebagai  gejala tunggal. Sementara ilmu social lain menarik hukum umum (nomothetic, generalizing), bermaksud menarik hukum karenanya mengangkat gejala-gejala umum.
Pertama : Regularity      (keajekan, keteraturan, konsistensi)
Regularity adalah penjelasan antar peristiwa yang mengandung prediksi sejarah menjadi pejelasan dalam peristiwa (inner coherence).  Artinya secara ajek gejal-gejala muncul dimana saja terjadi suatu  peristiwa. Contoh : pejelasan sejarah tentang sebab-musabab Revolusi  Indonesia. Sekali diterangkan bahwa revolusi itu adalah revolusi pemuda,  maka semua tempat peristiwa harus disebabkan oleh pemuda, baik dipusat  maupun di daerah.
Kedua : GeneralisasiAdalah  persamaan karakteristik tertentu. “suatu bagian yang menjadi cirri  sebuah kelompok, juga menjadi ciri dari kelompok yang lain pula”.  Konsep-konsep sejarah seperti “feodalisme”, “puritanisme”, dan  “pergerakan nasional” semuanya mengandung generalisasi konseptual
Ketiga : Inferensi Statistik, Metode      Statistik. Inferensi statistic dan metode statistic menjadi andalan dalam generalisasi.
Keempat : Pembagian      waktu dalam sejarah
Sejarawan  melakukan klasifikasi atas waktu, sejarawan membuat periodisasi.  Realitas sejarah sendiri terus-menerus mengalir tanpa sekat-sekat, dan  pembabakan waktu adalah hasil konseptualisasi sejarawan, suatu  rasionalisasi. Rasionalisasi bukan generalisasi. Rasionalisasi lahir  dari pemikiran teoritis, sedangkan generalisasi adalah hasil dari gejala  empiris.
Kelima : Narrative      HistorySejarah  adalah cerita masa lalu. Tugas sejarawan adalah menyusun bersama secara  teratur. Susunan yang teratur itu sendiri tidak terdapat dalam gejala  sejarah, tetapi justru tugas sejarawanlah untuk membuatnya teratur. Cara  sejarawan menyusun adalah dengan merekonstruksi masa lalu,  menghubungkan fakta yang satu dengan yang lainnya, sehingga terbentuklah  suatu cerita.
Keenam : Multi-InterpretableBahwa  ilmu sejarah yang dipahami sebagai menafsirkan, memahami dan mengerti,  cukup menjelaskan adanya subjectivisme dan relativisme dalam penjelasan  sejarah. Sehingga sejarah bakal Multi-Interpretable.
Akhirnya….Sejarah  adalah ilmu yang terbuka. Maka sejarawan harus jujur, tidak  menyembunyikan data, dan bertanggung jawab terhadap keabsahan  data-datanya.
Resume “Penjelasan Sejarah” Kuntowijoyo, Trilogi karya yang terwariskan.
0 komentar:
Posting Komentar